Sekali-sekali post yang nggenah ah
kalo orang jawa bilang...Hidup tak selamanya mudah ... saat iseng-iseng dan
otak lgi sedikit cerdas mencoba mencari jalan keluar dari masalah yang saya alami
akhirnya bisa menulis ini sedikit-sedikit,, dan mudah-mudahan ini bisa menjadi
berguna... saya juga mulai belajar dari apa yang saya tulis ini.. oya ini
sedikit disandur dari tulisan seorang kaskuser, dengan perubahan sedikit...
1. Kita Wajib Berdamai dengan Masalah Sendiri
Gagal sudah pasti membuat kita kesal.
Kita pun merasa kecewa dan sedih lantaran satu kegagalan akan mempengaruhi
langkah kita kedepannya. Tapi, coba sejenak luangkan waktu untuk berpikir
dengan kepala dingin. Apakah kondisi saat ini bisa diubah?
Lakukan cara-cara untuk mengubahnya
jika memang kita mampu. Namun, jika tidak kita hanya bisa melakukan 2 hal;
menerima kegagalan kita dan mengulang dan berusaha tidak gagal lagi, atau
memilih terus-terusan menyesal dan menyalahkan diri sendiri.
2. Hidup Akan Lebih Menderita Jika Terus-Menerus Memikirkan Masalah
Kadang, hal-hal negatif justru datang
dari diri kita sendiri. Pikiran-pikiran negatif menjadikan hidup terasa lebih
berat untuk dijalani. Padahal, kebahagiaan hanyalah perkara merubah sudut
pandang atau cara berpikir.
Pikiran dan emosi hanya akan dipenuhi
energi negatif saat terus-terusan memikirkan masalah yang harus dihadapi.
Sementara, saat bisa menemukan pelajaran-pelajaran baik dari hal buruk yang
dialami, kita pun akan merasa jauh lebih baik.
3. Mengubah Keadaan Dimulai dari Memperbaiki Diri
Segala yang ada di sekitar kita
adalah refleksi dari diri kita sendiri. Jika kita mengalami banyak masalah dan
hidup terkesan berantakan, mungkin lantaran kita belum bisa pintar-pintar
menempatkan diri.
Saat kita kena marah atasan saat
telat datang ke kantor atau kerjaan belum selesai, bukankah hal ini lantaran kita
bangun kesiangan/ malas / lalai? Kita pun tahu betul bahwa penyebab bangun
kesiangan adalah pertandingan sepak bola yang kita tonton semalaman. Kembali
tanyakan pada diri sendiri; apakah layak jika kita menyalahkan keadaan?
4. Kita Tidak Gagal, Hanya Belum Berhasil!
Ada baiknya, kata “gagal” dihapus
dari kamus hidup. Semua orang yang berhasil mencapai kesuksesan lazimnya pernah
mengalami kegagalan – tak hanya sekali bahkan berkali-kali. Thomas Edison,
penemu bola lampu pernah berujar; “Aku tak pernah gagal, hanya melakukan 99
percobaan yang tidak berhasil”
Yup, kegagalan hanya perlu
ditanggapai dengan penerimaan. Tapi, gagal bukan berarti menerima lalu berhenti
mencoba. Yakinlah bahwa kita hanya perlu mencoba lagi; menemukan cara-cara
untuk memperbaiki kesalahan yang lalu. Kelak saat harus mencoba lagi, kita pun
akan mencapai hasil yang lebih baik.
5. Saat Bisa Mengatasi Rasa Kecewa, Banyak Hal Baik yang Akan Datang
Menghampiri
Yup, nasihat ini mungkin terdengar
klise dan sulit dilakukan. Tapi, cara ini bisa jadi ampuh menenangkan hati jika
berhasil diterapkan. Saat kembali merefleksi perjalanan hidup, kita akan
menemukan banyak hal-hal bisa yang ternyata tak bisa diraih.
Pekerjaan impian tak bisa kita
dapatkan atau pasangan yang kita cintai sudah lepas dari genggaman. Namun,
percayalah bahwa dibalik ketidakberhasilan, sudah ada rencana-rencana baik yang
menanti. Pekerjaan yang saat ini kita lakoni sadang memberi makna tersendiri
dalam hidupmu.
6. Abaikan Masa Lalu dan Masa yang Akan Datang, Kita Layak
Menikmati Kehidupan yang Sekarang
Kita tak seharusnya hidup di masa lalu, pun buru-buru menjejak ke masa depan. Justru yang paling penting adalah kehidupan yang sedang kita jalani sekarang. Percayalah bahwa setiap momen itu berharga karena tak akan pernah bisa diulang. Terlalu memikirkan masa lalu atau terobsesi pada kesuksesan di masa depan kelak akan membuat kita menyesal.
7. Jangan Biarkan Obsesi Mengendalikan Hidup kita
Kita tak seharusnya hidup di masa lalu, pun buru-buru menjejak ke masa depan. Justru yang paling penting adalah kehidupan yang sedang kita jalani sekarang. Percayalah bahwa setiap momen itu berharga karena tak akan pernah bisa diulang. Terlalu memikirkan masa lalu atau terobsesi pada kesuksesan di masa depan kelak akan membuat kita menyesal.
7. Jangan Biarkan Obsesi Mengendalikan Hidup kita
Banyak orang yang hidupnya terbebani
lantaran punya banyak obsesi. Ingin punya banyak uang, berharap bisa keliling
dunia, atau ingin selalu disanjung dan dihormati. Ketika keinginan-keinginan
yang kuat itu gagal diraih, mereka pun akan mudah kecewa atau frustasi.
Kondisi inilah yang akhirnya menjebak kita dalam pikiran-pikiran negatif. Kita mulai menyalahkan diri sendiri dan keadaan di sekitar. Menganggap dunia tak adil atau nasib tak berpihak kepada kita. Ketika kita menginginkan sesuatu, selayaknya ingatlah baik-baik bahwa kita akan tetap berbahagia meskipun tak berhasil mendapatkannya.
8. Rasa Takutmu Hanya Harus Dikenali Lalu Dikalahkan
Kondisi inilah yang akhirnya menjebak kita dalam pikiran-pikiran negatif. Kita mulai menyalahkan diri sendiri dan keadaan di sekitar. Menganggap dunia tak adil atau nasib tak berpihak kepada kita. Ketika kita menginginkan sesuatu, selayaknya ingatlah baik-baik bahwa kita akan tetap berbahagia meskipun tak berhasil mendapatkannya.
8. Rasa Takutmu Hanya Harus Dikenali Lalu Dikalahkan
Ya, rasa takut nyatanya bisa jadi
guru terbaik. Berhasil mengalahkan rasa takut kita sendiri menjadikan hidup
terasa lebih memuaskan. Kita yang punya karakter pemalu tentu akan sangat
bangga ketika bisa mempresentasikan hasil kerja kita saat rapat dengan atasan.
Yang pasti, langkah paling pertama untuk mengatasi rasa takutmu adalah mencoba melakukan
sesuatu yang membuatmu takut.
9. Hei, Kita Pun Layak Bahagia dan Bersenang-Senang!
9. Hei, Kita Pun Layak Bahagia dan Bersenang-Senang!
Banyak orang yang ternyata tak
mengijinkan dirinya sendiri untuk bersenang-senang. Bahkan, mereka tak paham
bagaimana cara membuat dirinya sendiri bahagia. Pasalnya, terkadang seseorang
bisa sangat terikat dengan masalah-masalahnya sendiri. Dia tak sadar bahwa
hidup bisa terasa lebih bahagia saat bisa sejenak melepaskan masalah.
10. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain
10. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Jika kita memang butuh pembanding,
lihatlah orang lain yang hidupnya tak seberuntung kita. Apakah saat ini kita
masih menganggur setelah lulus, atau belum bisa mandiri secara finansial?
Tengoklah bagaimana nasib teman-temanmu yang sekarang masih belum tuntas dengan
tugas akhirnya. atau hidupnya di bawah garis kemiskinan.
Jika kita masih menganggur dan belum
“kokoh” soal finansial, pikirkan solusi atau cara-cara untuk mengatasinya.
Rajin-rajinlah mencari peluang kerja atau rencanakan bisnis yang mungkin bisa
mulai kita rintis. Fokuslah pada dirimu sendiri, bukan malah sibuk memikirkan
orang lain yang kehidupannya sudah
mapan dan berkecukupan.
11. Jangan Menempatkan Diri kita Sebagai Korban
Kita bisa jadi korban dari pikiran-
pikiran buruk kita sendiri. Pasalnya, tak seorang pun layak bertanggung jawab
jika sampai saat ini hidup kita belum cukup bahagia. Satu-satunya yang bisa
mengendalikan hidup kita adalah diri kita sendiri. Sebagai manusia dewasa, kita
selayaknya bisa bijaksana menjalani hidup. Saat banyak masalah yang kita alami,
yakinlah bahwa kewajiban kita adalah menuntaskannya satu persatu.
12. Mulailah dengan Membuat Perubahan yang Nyata
Saat berada pada situasi yang buruk
kita cenderung merasa tak akan pernah menemukan jalan keluar. Kita berpikir
bahwa keadaan tak bisa diubah atau diperbaiki. Padahal, banyak hal yang bisa
diperbaiki asalkan kita mau berusaha. Kuncinya, kita tak boleh diam di tempat.
Tapi, mulai berpikir dan melakukan langkah-langkah perbaikan yang nyata.
Bukankah perubahan tak akan datang dengan sekejap tanpa ada usaha?
13. Selama Kita Percaya, Kemungkinan Bisa Hidup Bahagia Akan Selalu Ada
Hidup selayaknya bisa dijalani dengan
“mengalir”. Merasakan bahagia pun sesekali sedih atau kecewa itu wajar saja.
Saat mengalami masa-masa sulit, percayalah bahwa keajaiban itu ada. Kita berhak
meyakini kekuatan besar yang berkuasa atas diri kita dan kehidupan kita. Kita
harus meyakini bahwa setiap kesulitan pasti bisa dilewati dan orang-orang
terdekat pun pasti tak akan ragu untuk membantu.